PENTING ANDA KETAHUI TENTANG KONSEP PROSUMER
Setujukah Anda bahwa kita semua memiliki kebutuhan Rumah Tangga??
Kita tidak mungkin memproduksi sendiri kebutuhan produk seperti odol, sabun, deterjen, perlengkapan, nutrisi, kosmetik, dan lain sebagainya.
Sebelum belajar dan memahami konsep PROSUMER, kita pahami dulu dinamika bisnis retail swalayan. Toko swalayan dan retail menguasai pangsa pasar terkait kebutuhan Rumah Tangga kita. Setiap bulan, hingga bertahun – tahun lamanya, kita belanja dan mereka mendapatkan profit. Kita ini hanya sebagai konsumen bagi bisnis retail dan swalayan itu. Dimana kekayaan kita berikan untuk orang lain, dalam hal ini pelaku bisnis retail dan swalayan.
Berbeda jika Kita sebagai PROSUMER, kita menjadi konsumen sekaligus mitra bisnis. Kekayaan untuk mereka pelaku bisnis tapi juga kita sebagai mitra bisnisnya. Pembelanjaan kita bukan hanya menguntungkan mereka tapi pada akhirnya juga menguntungkan kita. Artinya kita mendapatkan PROFIT SHARING.
BANYAK DARI KITA MENCARI CARI PELUANG USAHA SAMPAI KEMANA MANA.
TETAPI PELUANG DI DEPAN MATA SERINGKALI TIDAK TERLIHAT.
Inilah prosedur yang dijalankan Amway sebagai produsen langsung ke konsumen yaitu kita.
BISNIS AMWAY : BISNIS NETWORKING PROSUMER
Sering ada ABO (Amway Bisnis Owner) baru bertanya, untuk menjalankan bisnis Amway ini apakah perlu belanja?
Jawabannya perlu karena bisnis kita adalah bisnis prosumer. Logika Prosumer justru menunjukkan bahwa bisnis kita ini adalah bisnis merakyat dan sangat terjangkau. Peluang bisnis itu ada disekitar kita, yaitu kebutuhan Rumah Tangga kita.
Sebagai contoh belanja mengikuti program CORE PLUS ( Rp 800rb/bulan ). Ini logis dan ada hitungan bisnisnya, jika diduplikasi ke jaringan kita, maka pertumbuhan bisnis kita akan besar.
Sebagai contoh program dasar yaitu CORE PLUS ( Rp 800rb/bulan ).
Misalkan: Beli vitamin untuk stamina dan kebutuhan rumah tangga sehari-hari.
Artinya butuh suplemen vitamin (menjaga kesehatan), odol, sabun, sampo, itu kebutuhan umum.
Jika gak belanja di Amway, ya pasti bapak/ibu belanja di toko lain juga kan?
Saya yakin bapak/ibu gak mungkin dapat odol, sabun, deterjen, sampo secara gratis. Pasti beli di toko lain.
ika beli di toko lain artinya membesarkan aset bisnisnya orang lain, mengapa tidak membesarkan aset bisnis kita sendiri ?
Ini logikanya saja.
Jadi mengikuti program CORE PLUS ( Rp 800.000 / 75.000 PV ) itu logis dan masuk akal dan terjangkau.
SEPERTI INILAH LOGIKA BISNIS PROSUMER AMWAY
Jadi, Anda bergabung Amway atau tidak, yang pasti Anda tetap berbelanja kebutuhan rumah tangga.
Pastikan Anda berbelanja secara cerdas (SMART SHOPPING)!
Yaitu menjadi PROSUMER dengan berbisnis AMWAY sistem dBACA.
INTINYA, Tidak join Amway pun, orang tetap akan belanja odol, sabun, shampoo, kosmetik, nutrisi, dll untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga. Kita gak bisa memproduksi sendiri. Kita mesti belanja. Jadi ini bukan tentang Amway atau bukan Amway. Ini tentang cara belanja yang cerdas (smart shopping).
Dari pada berbulan” / bertahun” kita belanja tanpa profit sharing, tentu lebih baik jika kita menjadi prosumer agar mendapat profit sharing. Amway dengan Sistem dBACA memungkinkan dan memberikan kemudahan seperti itu.
DALAM BAHASA YANG PROVOKATIF, Belanja tiap bulan ke toko orang lain jelas jelas memperkaya toko mereka dan mereka gak memberi profit sharing ke kita. Kok dijalani bertahun tahun, dan gak komplain. Ketika ada peluang bisnis yang memanfaatkan rantai yang sama, produk yang manfaatnya serupa malah beli ke toko orang lain, apa gak terbalik?
Logikanya kita mesti belanja ke toko kita sendiri, lagian profit sharingnya sangat besar seiring dengan pertumbuhan jaringan ( aset ) konsumen kita. Itulah bisnis Amway yg nafasnya PROSUMER. Kalo mengerti ini, pasti jaringannya berkembang. Leader pasti akan belanja dan segera diduplikasi oleh jaringannya.
Selama ini kita berteriak teriak, hidup susah, gak ada peluang bisnis yg menjanjikan, gak punya modal, ini dan itu. Nah loh. PROSUMER itu bisnis di depan mata. Metodenya cuma mengalihkan budget pembelanjaan bulanan saja.
Cara sederhana memahami bisnis konsep Prosumer Amway seperti ini:

Mereka yang sudah Platinum menggunakan odol GLISTER bukan hanya untuk gosok gigi, tapi mereka gunakan untuk membeli rumah, motor, mobil hingga untuk membiayai kuliah anaknya. 
Irit banget betul..?
Coba bandingkan dgn odol yg bapak/ibu beli di supermarket lain.
Untuk itu silahkan hubungi admin pendamping anda dan isi formulir yg sudah dikirimkan, Biar dibantu daftarkan
Daftarnya Rp 100.000 dan bisa dikembalikan apabila selama 90 hari merasa tidak cocok dan mengundurkan diri.
Atau bpk ibu bisa mencoba daftar sebagai Pelanggan Prioritas tanpa biaya pendaftaran.
DIJAMIN AMAN 100% TANPA RESIKO KERUGIAN APAPUN.
BISNIS JARINGAN ATAU KORPORASI ?
Korporasi adalah salah satu jenis bisnis yang bisa membuat pemiliknya mendapatkan penghasilan pasif, yaitu ketika dia berhasil membuat sistem yang bagus sehingga bisnisnya autopilot. Butuh waktu 20-30 tahun untuk berhasil membuat sistem yang kuat dan akhirnya bisa diduplikasi sehingga terbangunlah sebuah jaringan korporasi yang disebut konglomerasi. Pemiliknya disebut konglomerat. Hanya sedikit sekali orang yang bisa membuat sebuah korporasi. Bahkan Robert T Kiyosaki tidak bisa membuatnya. Setelah bisnisnya besar, dia menjualnya dan kemudian berinvestasi di real estate dan membangun bisnis kecil di bidang penerbitan yang kemudian bangkrut karena ada sengketa dengan pelaksana di lapangan. Yang bangkrut adalah bisnisnya, bukan Robert T Kiyosaki.
Pemasaran berjaringan atau bisnis networking juga salah satu jenis bisnis bersistem yang bisa memberikan penghasilan pasif.
Yang tidak banyak orang tahu adalah networking bisa memberikan penghasilan pasif jika kita bergabung dengan bisnis pemasaran berjaringan yang sudah memiliki sistem yang baik dan kuat. Perusahaannya sendiri adalah sebuah korporasi, bahkan bisa juga konglomerat jika banyak perusahaan yang menjadi satu. Misal 5 besar perusahaan networking dunia yaitu Amway, Avon, Herbalife, Vorwerk, Infinitus itu bentuknya korporasi. Kita sebagai individu yang bergabung kesana, disebut menjalankan networking.
Jadi kalau Anda ingin freedom melalui bisnis networking, bergabunglah dengan bisnis networking yang sudah mapan. Jika ingin mendirikan usaha networking sendiri, itu namanya membangun korporasi. Tidak banyak orang yang bisa, karena ada dua sistem yang perlu dibangun, sistem di dalam perusahaannya sendiri dan sistem networkingnya yg berhubungan dengan banyak orang. Keduanya sangat berbeda. Karena itu begitu banyak perusahaan yang ambruk hilang timbul karena ketidakmampuan membangun sistem intern perusahaannya. Biasanya masih dikelola secara tradisionil, terkadang uang perusahaan dan keluarga tercampur. Padahal sudah melibatkan orang banyak. Belum lagi ketahanan imannya ketika menghadapi uang milyaran. Karena memang bukan korporasi melainkan masih perusahaan tradisionil, akhirnya mudah kolaps. Itu terjadi dari waktu ke waktu dan memakan banyak korban. Yg terutama adalah image terhadap bisnis networking yg membuat saya dulu juga ikut ikutan membencinya.
Karena itu pak Eric seorang ahli dan pengamat networking yang saya jumpai di Purwokerto bbrp bulan lalu, mengatakan bahwa belum ada satupun bisnis networking buatan orang Indonesia yang bisa membuat pesertanya benar benar bebas finansial dan bebas waktu. Apa benar begitu? Wallahualam karena saya bukan pengamat bisnis networking.
Yang perlu Anda ketahui hanyalah bahwa yang disebut bisnis networking atau pemasaran berjaringan yang bisa memberi penghasilan pasif adalah :
Jika salah satu faktor itu tidak ada, berarti bukan itu yang bisa memberi penghasilan pasif yang besar dan aman. Bukan berarti Anda tidak boleh bergabung. Itu hanya jika Anda sedang mencari penghasilan pasif. Jika tidak ya silahkan bergabung dengan bisnis yang mungkin baru tahun kemarin berdiri. Siapa tahu bisnis yg Anda ikuti itu yang nanti bisa survive ? Silahkan, sepanjang Anda tahu bahwa di Amerika saja, dari 100 bisnis yang didirikan, hanya 1 yang bertahan di tahun ke 10.
Di N** saya dididik untuk memiliki prioritas yaitu :
Keluarga diatas bisnis, karena itu saya lebih mementingkan keamanan keuangan keluarga saya dibanding pilihan pilihan bisnis yang “menarik” dan sesuai dengan ego kita. Tetapi itu adalah pilihan !!
Sigit & Wati